Lokasi Foto : Peternakan Bpk.Rohman KLP Tani Karya Tani Desa Mencolok
Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Bahan Biogas
Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem bigas sederhana.
Permintaan kebutuhan
Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan
industri, transportasi dan rumah tangga dari
tahun ketahun semakin meningkat.
Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan
pemerintah ialah
rencana
pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah untuk keperluan rumah tangga.
Sejalan dengan hal
itu
pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk penggunaan
sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari segi teknis,
ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa
biofuel, biogas/gas bio, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai
pengganti bahan
bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Tabel : Komposisi biogas (%) kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian.
Jenis Gas
|
Kotoran Sapi
|
Campuran Kotoran + Sisa Pertanian
|
Metan (CH4)
Karbon
dioksida (CO2) Nitrogen (N2)
Karbon
monoksida (CO) Oksigen (O2)
Propena (C3H8) Hidrogen sulfida (H2S) Nilai kalori (kkal/m2)
|
65,7
27,0
2,3
0
0,1
0,7
-
6513
|
54 – 70
45 – 57
0,5 – 3,0
0,1
6,0
- Sedikit
4800 - 6700
|
Sumber
: Harahap, dkk (1978)
Manfaat Energi Biogas
Manfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan
untuk memasak. Dalam
skala
besar,
biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di
samping itu, dari proses produksi biogas akan
dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Dan yang lebih penting lagi
adalah
mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak
bumi yang tidak bisa diperbaharui.
Potensi Pengembangan
Biogas di Indonesia
Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup banyaknya populasi
ternak . Jumlah sapi 11 juta ekor, kerbau 3 juta ekor dan
kuda 500
ribu ekor . Setiap 1 ekor
ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan
± 2 m3 biogas.
Potensi Ekonomis Biogas
Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal
tersebut mengingat
bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah.
Di samping itu
pupuk organik yang dihasilkan dari proses
produksi
biogas sudah tentu mempunyai nilai
ekonomis yang tidak kecil pula.
Prinsip
Pembuatan biogas
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas
inilah yang disebut biogas.
MEMBANGUN INSTALASI BIOGAS
Bangunan utama dari
instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung
gas metan hasil perombakan
bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan
adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara
kontinu setiap hari. Besar
kecilnya digester tergantung pada kotoran
ternak yamg
dihasilkan dan
banyaknya biogas yang
diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16
m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan
seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat
dan
pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat
dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester.
Disamping digester
harus dibangun juga
penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut
nantinya dapat dipisahkan dan
dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Reaktor Biogas
Skala Rumah Tangga
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter
2. Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter
3. Kompor Biogas
: 1 buah
4. Drum pengaduk bahan : 1 buah
5. Pengaman gas : 1 buah
6. Selang saluran gas : +
10 m
7. Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/ kerbau.
8. Biogas yang dihasilkan 4 m 3 per hari (setara dengan 2,5
liter minyak tanah).
PERSIAPAN PEMASANGAN
REAKTOR BIOGAS
1. Pembuatan lubang reaktor, panjang =
4 m, lebar
= 1,1
m,
dalam = 1,2
m.
2. Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diameter 1,2 m) panjang
= 3 m, lebar
=1,2m
3. Kotoran sapi
(fases) awal sebanyak 100 karung
kantong
semen
atau karung
seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat
produksi gas yang siap untuk digunakan (dinyalakan).
4. Drum untuk tempat pencampuran
kotoran (fases) dengan air (1:1) ; 1 buah (200
liter)
5. Karung
untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi biogas
6. Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari gangguan
ternak atau
lainnya.
7. Terpal
dan bahan lainnya untuk
atap reaktor supaya
terhindar
dari hujan
atau material yang jatuh dari atas
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan
proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan
1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan
kedalam digester
2. Mengalirkan
lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian
pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada
didalam
digester
terdesak
keluar.
Pada
pengisian
pertama
ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
3. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas
CO2. Sedangkan pada hari
ke-10 sampai
hari ke-14
baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4
54% dan CO2
27% maka biogas akan menyala.
4. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya.
Mulai hari
ke-14 ini
kita sudah
bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti
bau
kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara
kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Sumber Referensi Tulisan :
- Pembuatan Biogas dari Limbah Kotoran ternak ; Anis Fahri, BPTP Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar